Wind chimes.
Saya selalu merasa terhipnotis ketika mendengar wind chimes, bells dan instrumen-instrumen yang di ulang berkali-kali.
Mungkin hal tersebut sama seperti ketika sang bulan mendengarkan sang bumi bercerita.
Bumi, yang sangat pintar bercerita dan bertutur kata, membuat bulan merasa nyaman di sekitarnya seolah-olah bumi adalah wind chimes bagi saya. Sedangkan bulan, bumi tidak tahu apa yang terjadi dan terpikir oleh bulan. Bulan sering terdiam dan kerap kali terbisu, memperhatikan dan mendengarkan bumi bercerita, tersenyum lalu kembali bersinar. Sama-sama berada di jagat raya membuat mereka memiliki kesamaan-kesamaan yang mungkin sangatlah lucu untuk di tuliskan.
Siang dan malam adalah waktu yang menjadi jarak bagi bumi dan bulan. Saat siang, sinar bulan meredup digantikan oleh sinar sang matahari yang sebenarnya mengidolakan sang bumi. Bulan yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum dari jauh, menunggu dan berharap agar siang dapat cepat berlalu.

No comments:
Post a Comment